Sabtu, 03 Maret 2012

mengenal sistem kontrol

Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan-peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang peranan pentingnya masing-masing, tidak peduli ukurannya. Misalnya saja, jika sensor tidak ada atau rusak atau tidak bekerja, maka sistem kontrol proses tidak akan tahu apa yang sedang terjadi dalam proses yang sedang berjalan.(agfi)

Sistem kontrol dibagi menjadi dua, yaitu open loop dan close loop. Open loop adalah suatu sistem kontrol yang mana plant tidak dapat mempengaruhi kontroller. Contoh dari dari open loop adalah kran tangki air otomatis menggunakan timer, jadi kondisi tangki penampung air(plant) tidak mempengaruhi kontroller. Jadi, sekali perintah buka kran dengan waktu tertentu, kran akan terbuka dengan waktu yang telah ditentukan dengan mengabaikan apakah tangki telah penuh atau belum.

Sedangkan close loop memungkinkan adanya pengaruh kondisi aktual plant terhadap kontroller. Sebagai perbandingan antara open loop dan close loop kita ambil contoh yang sama, yaitu kran tangki air dengan desain sistem kontrol yang berbeda. Untuk desain sistem kontrol close loop mungkin kita akan memasukkan sebuah sensor kedalam sistem tersebut, anggap saja itu sensor kelembapan. Hasil bacaan dari sensor tersebut akan menjadi acuan bagi kontroller, apakah tangki dalam kondisi penuh atau tidak. Disini, kontroller akan memberikan suatu perintah kepada aktuator dengan mengambil pertimbangan dari kondisi aktual dari tangki air. Jadi, kondisi plant dapat mempengaruhi dari kontroller.

Beberapa istilah yang ada di dalam sistem kontrol:

  1. Kontoller
    Kontroller dapat terdiri dari sebuah rangkaian elektronik sederhana seperti sebuah transistor dan beberapa relay. Namun tidak jarang penggunaan kontroller yang lebih komplek dan lebih canggih menjadi pertimbangan dari perancangan sustu sistem kontrol seperti penggunaan FPGA dalam suatu sistem. Namun untuk pemakaian aplikasi yang membutuhkan sistem yang komplek namun membutuhkan sustu kontroller yang simpel dan murah, mungkin penggunaan mikrokomtroller akan memberikan suatu solusi yang sangat memuaskan. jenis mikrokontroller dipasaran telah bermacam-macam merek dan arsitektur dari mikrokontroller itu sendiri. Seperti 8051 dari Intel yang telha dikembangkan oleh Atmel dengan seri at89-nya, avr dari Atmel atau jenis ARM dan PIC. Beberapa jenis kontroller yang sering dipakai di industri adalah PLC, SCADA, FPGA, Mikrokontroller dan lain-lain.
  2. Plant
    Plant adalah objek dari sistem kontrol. Dari contoh di atas, plant adalah tangki air. Sebenarnya masih banyak contoh lain dari sistem kontrol di sekitar kita. Seperti robot penyedot debu, pintu gerbang otomatis, printer dan lain-lain.
  3. Sensor dan tranducer
    "Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser.

    Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi."(wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar